Senin, 05 November 2012

Peran dan Fungsi Departemen Training



Dewasa ini tuntutan terhadap peran departemen training sudah semakin berkembang dari peran tradisional menjadi peran sebagai Performance Consultant. Pada peran tradisional departemen pelatihan dipandang hanya sebagai penyelenggara training (training organizer) dan training manager berperan sebagai trainer atau trainer organizer.
Perkembangan bisnis yang lebih mengandalkan capital knowledge dalam memenagkan persaingan dan mendorong pertumbuhan perusahaan berdampak terhadap tuntutan untuk meningkatkan pengelolaan SDM secara integral, tidak hanya sebatas bagaimana meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, tetapi bagaimana mendorong dan membantu mereka untuk mencapai peak performance. Disinilah peran departemen training sebagai Performance Consultant semakin dirasakan keberadaanya.
Sebagai Performance Consultant, Ia bertanggungjawab terhadap peningkatan SDM yang berdampak pada kinerja perusahaan serta berperan sebagai mitra kelompok manajemen (Pengambil keputusan) dalama hal pencapaian kinerja dan sasaran bisnis.
Secara operasional peran dan tanggungjawab departemen training dapat dijabarkan sebagai berikut:
  1. Merancang program training korporat
  2. Berpartisipasi dalam perencanaan SDM agar sesuai dengan kebutuhan bisnis
  3. Menyiapkan dan memonitor anggaran training
  4. Memasarkan program training didalam/internal perusahaan
  5. Membuat data statistic mengenai kegiatan training
  6. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas training
  7. Menangani administrasi training
Mengembangkan Kemitraan Manager/Supervisor dengan Departemen Training
Ketika penanggungjawab departemen training mampu membangun kemitraan dengan managemen, maka hal itu akan mempermudah akses dan dukungan terhadap fungsi departemen training. Jean Barbazette dalam bukunya The Trainer's Support Handbook menguraikan bentuk kemitraan antara manager dengan  departemen training. 
Tabel tersebut menggambarkan tanggungjawab masing-masing dalam setiap tahapan pelaksanaan program training, dari mulai perencanaan, persiapan, penyajian, dan paska training.


Peran Manager dan Training Departemen
Tahap
Manager
Training Dept.
 Perencanaan
  • Set standard of performance
  • Define and assess training needs with trainer
  • Define the target population
  • Establish expectation and objectives with the trainer
  • Help the manager define performance standards if none exist
  • Define and assess training need with supervisor
  • Analyze the target population
  • Set expectation and objective with the supervisor
 Persiapan 
  • Become familiar wit program content
  • Introduce employee to the training program
  • Communicate the need for training to the employee
  • Clarify expectation with the employee following training
  • Develop program content to meet agreed upon objective
  • Provide an overview/pilot of the training program for Supv/Mgr
  • Schedule training with consideratio for workload and the organization's needs
 Penyajian/
 Delivery
  • Assure attendance of scheduled employee
  • Do not interrup the training
  • Prepare the work environment to use new learning
  • Compensete for the work load while employees are at training
  • Address issues and problem
  • Stress application of new skills to the job
  • Evaluate whether learning took place and learning objectives were met
 Paska
 Pelatihan
  • Meet wit the employee to discuss new KSA developed from training
  • Provide follow-up coaching and positive reinforcement
  • Remove work environment obstacle to applying new learning
  • Include new KSA in PA
  • Participate with trainers to evaluate the results of training
  • Provide information to Supv. To assist in follow-up coaching and support
  • Validate content by observing employees use new skill on the job
  • Evaluate the result of changed behavior with Supv.
  • Review and revise training as needed

Pada tahap perencanaan  pembagian peran bertujuan untuk memastikan kinerja yang ingin dicapai peserta setelah mengikuti training serta memastikan siapa karyawan yang tepat mengikuti training tersebut.
Tahap Persiapan bertujuan untuk memastikan bahwa program training yang dirancang sesuai dengan kebutuhan peserta dan mereka telah siap untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Tahap Penyajian/delivery bertujuan untuk  memastikan bahwa peserta hadir sesuai dengan jadwal dan manager memberikan dukungan penuh dengan membebaskan mereka dari tugas-tugas selama mengikuti training agar mereka focus dalam menyerap materi training.
 Dan pada tahap Paska training bertujuan untuk memastikan bahwa peserta memperoleh pengetahuan baru dan manager memberikan dukungan agar mereka dapat mengaplikasikan pengetahuannya ditempat kerja. Dukungan dapat berupa pemberian  coaching atau menghilangkan hambatan-hambatan dalam lingkungan kerja.

Posted : Hilmi Husada
HMI Cabang Tasikmalaya

5 Tips Membangun Bisnis Pribadi

5 Tips Membangun Bisnis Pribadi

Membangun kerajaan bisnis sendiri mungkin jadi dambaan bagi banyak orang. Namun memulai sebuah usaha tidaklah semudah membalikan tangan. Ada hal-hal yang harus dipersiapkan, direncanakan dan dilaksanakan dengan ketekunan. Simak beberapa tips tentang bagaimana mempersiapkan membuka usaha sendiri berikut ini.
1. Melakukan Penelitian Pasar
Penelitian merupakan hal integral dalam membangun bisnis. Lakukan penelitian di pasar dan tentukan siapa konsumen Anda. Tentukan mana yang akan jadi sasaran utama Anda atau konsumen Anda jadi lebih kecil. Pahami perbedaan antara pasar dan dimana Anda dapat meraih pelanggan.
 
2. Pilih Patner Yang TepatJika Anda akan mencari rekan kerja, pastikan Anda sudah memilih yang tepat. Anda ingin seorang rekan kerja yang memiliki latar belakang bisnis atau pengarah bisnis. Beberapa pengalaman manajemen juga lebih disukai. Jika Anda ingin rekan kerja yang memenuhi latar belakang financial, mereka perlu memiliki kredit yang bagus atau kemampuan untuk menawarkan dukungan financial.
3. Jaminan Keuangan
Keuangan dapat jadi tantangan terbesar, tapi ada beberapa jenis pilihan yang tersedia untuk mendapatkan modal usaha. Ada dapat memilih ikut program pemerintah dalam membangun usaha kecil. Anda bisa mulai mengajukan pinjaman pada bank yang menangani usaha kecil dan mendapatkan pinjaman berjumlah kecil. Atau Anda bisa mengambil pinjaman pribadi di bank. Pilihan lain adalah mencari rekanan yang mau berinvestasi untuk memulai usaha bersama.

4. Ciptakan Image Atau Posisi Penjualan Yang UnikMulai dengan membangun keberadaan Anda, branding image Anda di public dan para pelanggan Ikatan ini masuk dalam posisi penjualan. Kembangkan tagline Anda dan temukan angel yang tepat yang mengena pada produk atau pelayanan tertuju pada pelanggan. Ciptakan sebuah image yang membuat Anda terpercaya di mata pelanggan Anda.
5. Berhenti Berpikir Mendapat Laba Secepat Kilat
Sangat, sangat jarang ada bisnis yang sukses dalam semalam. Kebanyakan bisnis membutuhkan waktu dan usaha, bahkan untuk mulai melihat hasilnya. Saat Anda memahami ini dan Anda tak seharusnya menaruh pengharapan secara berlebihan atau yang tak realistis. Persiapkan usaha, pengorbanan dan bahkan kemungkinan mengalami kerugian. Anda tak akan jadi kaya raya hanya dalam semalam, tapi Anda dapat membangun sebuah usaha yang menguntungkan secara bertahap.


posted : Hilmi Husada
5 Nopember 2012 

Kamis, 01 November 2012

Asal usul HUSADA (Himpunan Usahawan Muda)

Berawal dari sebuah keinginan untuk mengutak ngatik laptop , maka dengan mulai langkah meskipun mengalami beberapa masalah , maka mencoba tuk meberanikan diri membuat blog, yang berisi tentang , informasi ,baik dibidang ekonomi, sosial, pendidikan , agama.


Himpunan Usahawan Muda , berawal dari sekumpulan temen yang mempunyai motivasi untuk sukses dalam bisnis, maka dari obrolan santai di Waroeng Coffe, muncul ide dan gagasan kenapa tidak nama Husada Aja , kepanjangan dari Hilmi Husada, Tapi diambilnya HUSADA yaitu ( Himpunan Usahawan Muda) yang menghimpun beberapa kaum Muda yang berlatar belakang berbeda, tapi mempunyai tujuan sama yaitu memajukan bangsa melalui semangat berwirausaha.yang di motori Oleh Hilmi Husada, Kingsun Rais, Panjimanik permana, Lingga Sastrawijaya, Nuki Sudrajat dan Kawan Kawan lainnya.